Rabu, 07 November 2012

Ciri-Ciri, Unsur dan Teori Organisasi

Ciri-Ciri Organisasi

Ilmu organisasi merupakan ilmu yang penting dimiliki, karena dalam kehidupan kita tidak lepas dari organisasi. Dimulai dari lingkungan yang sederhana dari keluarga, hingga struktur yang rumit seperti organisasi pemerintahan. Adapun ciri-ciri organisasi antara lain :
  • Mempunyai tujuan & sasaran.
  • Mempunyai keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati.
  • Adanya kerja sama dari sekelompok orang.
  • Mempunyai koordinasi tugas dan wewenang.
Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah :
  • Rumusan batas-batas operasionalnya (organisasi) jelas. Organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
  • Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
  • Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Menurut Berelson dan Steiner (1964:55),  sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
  • Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
  • Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (Impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “Birokrasi”.
  • Lamanya (Duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.


Unsur-Unsur Organisasi

Setiap bentuk organisasi mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut :
  • Man (Orang-Orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah Pegawai atau Personel. Pegawai atau Personel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (Administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (Non Management/Workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (Man Power) organisasi.
  • Kerjasama, yaitu suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi Administrator, Manajer, dan pekerja (Workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (Man Power) organisasi.
  • Tujuan Bersama, merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (Network).
  • Peralatan (Equipment), yaitu yang terdiri dari semua sarana berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung, bangunan, kantor, dll).
  • Lingkungan (Environment), misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. kebijaksanaan (Policy), strategi, anggaran (Budgeting), dan peraturan-peraturan (Regulation) yang telah ditetapkan. Dan juga beberapa tujuan tertentu,
Secara garis besar organisasi mempunyai 3 unsur, yaitu :
  • Manusia.
  • Kerjasama.
  • Tujuan bersama-sama
Dari ketiga unsur tersebut saling terkait dan mempunyai satu kesatuan. dari berbagai macam teori organisasi yang di kemukakan oleh para ahli tidak ada satu pun yang memiliki kebenaran mutlak. dan antara teori organisasi yang satu dengan yang lain saling melengkapi.


Teori Organisasi

Teori Organisasi muncul pada abad 19 yang dilatarbelakangi oleh revolusi Inggris dan kelahiran perusahaan raksasa yang ada di Amerika Serikat. Ada beberapa Teori Organisasi, yaitu :

1. Teori Organisasi Klasik
Teori ini biasa disebut dengan “Teori Tradisional” atau disebut juga “Teori Mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas. Dikatakan Teori Mesin karena organisasi ini menganggap manusia bagaikan sebuah Onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin. Definisi Organisasi menurut Teori Klasik yaitu organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan- peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain apabila orang bekerja sama. Teori Organisasi Klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. 4 unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal yaitu :
  • Sistem kegiatan yang terkoordinasi.
  • Kelompok orang.
  • Kerjasama.
  • Kekuasaan & Kepemimpinan.
Teori Klasik berkembang dalam 3 aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :
A. Teori Birokrasi, dikembangkan dari Ilmu Sosiologi, Dikemukakan oleh “Max Weber” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic Organization”. Istilah "Birokrasi" berasal dari kata "Legal" & "Rasional". “Legal” disebabkan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai. Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber :
  • Pembagian kerja.
  • Hirarki wewenang.
  • Program rasional.
  • Sistem prosedur.
  • Sistem aturan hak kewajiban.
  • Hubungan antar pribadi yang bersifat Impersonal.
B. Teori Administrasi, langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi, teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika. Henry Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok,yaitu :
  • Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi).
  • Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran).
  • Kegiatan Financial (Penggunaan Optimum Modal).
  • Kegiatan Keamanan.
  • Kegiatan Akuntansi.
  • Kegiatan Manajerial.
C. Teori Manajemen Ilmiah, dikembangkan tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Definisinya yaitu penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi atau seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja. Frederick Winslow Taylor menuangkan ide dalam 3 makalah, yaitu “Shop Management”, “The Principle Oif Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”. Dari 3 makalah tersebut lahir sebuah buku berjudul “Scientific Management”. Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek manajemen modern maka Frederick Winslow Taylor dijuluki sebagai “Bapak Manajemen Ilmiah”. 4 kaidah Manajemen menurut Frederick Winslow Taylor :
  • Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan.
  • Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan.
  • Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan.
  • Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah.
2. Teori Organisasi Neoklasik
Aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan Manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan Teori Klasik dan teori merupakan penyempurnaan Teori Klasik. Teori ini menekankan pada “Pentingnya Aspek Psikologis dan Sosial Karyawan Sebagai Individu Ataupun Kelompok Kerja”. Dalam pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya :
  • Partisipasi.
  • Perluasan kerja.
  • Manajemen Bottom Up.
3. Teori Modern
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan 2 teori sebelumnya yaitu Klasik dan Neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori Klasik dan Neoklasik. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkungan dan apabila ingin Survival atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Sumber :
http://zeincom.wordpress.com/2011/10/22/cuoto/
http://maliqren.wordpress.com/2011/11/27/ciri-ciri-organisasi/
http://3rest.wordpress.com/2011/10/17/ciri-ciri-dan-unsur-unsur-organisasi/
http://echanfebriharvandha.blogspot.com/2011/10/teori-organisasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar